Review Lensa Canon 24-70mm f/2.8 L ii: Detailnya WOW


Sumber Foto
Saya benar-benar penasaran mengapa temen-temen saya pada ngebet pengen beli lensa 24-70mm f/2.8L Mk ii. Rasa penasaran saya terbayar ketika bertemu orang yang tepat, namanya Steve, di tempat kerjanya yaitu studio rental. Saya bertanya kepada Steve, (ternyata kakak kelas saya) "mending yang mana om, lensa 16-35 ama 24-70 seri L??" Maklum saya kan orang udik yang tidak pernah pakai lensa seri L. Dengan santai dia jawab "sama saja..." Jiyahhh jawaban yang sempurna. Namun dia memberi penawaran yang menarik, "kamu bisa nge-test lensa 24-70mm yang baru tuhh, ada di lemari, tapi sebentar aja ya, maklum barang rental..." Saya pun menjawab "86 gan.."Apa jadinya kalau mempunyai waktu hanya 10 menit untuk melakukan test sebuah lensa baru? Mari.


Body
Sepertinya berat body lebih ringan dikit dari yang versi sebelumnya. Lensa akan memanjang ketika di zoom ke 70mm, sedang versi 1 sebaliknya. Dimensi panjang lensa jelas lebih pendek dari versi 1. Tidak ada perubahan berarti dalam hal body. Dengan izin Steve, saya pasang lensa legend ini ke kamera 7D saya.

Fokus
Fokusnya saya rasa jauh lebih cepat dari lensa sigma 17-50 f/2.8 yang menancap di kamera 7D saya.  Saya coba di dalam ruangan yang agak gelap pun lensa ini masih kerja optimal, pada mode AF-Servo lensa ini memang sangat cepat dalam mencari fokus objek yang bergerak. 1 nilai plus dari lensa ini.

Jarak terdekat
Menurut spesifikasinya jarak terdekatnya adalah 50cm. Bagi pecinta foto-foto close-combat / closeup pasti agak keberatan dengan jarak tersebut. Motret objek dengan jarak terdekat dan zoom terlebar itu seksi banget lho. Meskipun tidak terlalu dekat, namun tidak ada salahnya melihat hasil jepretan saya berikut ini:

Center Sharpness
Area ketajaman yang paling di cari-cari adalah di tengah-tengah. Saya mencari-cari objek yang kira-kira bisa menjadi patokan. Steve menyuruh saya motret text yang ada di parkiran bila ingin tahu ketajaman di area tengah. Berangkatlah saya ke parkiran yang berjarak 20 meter dari kantornya Steve. Berikut hasilnya:

Hasil yang diluar dugaan saya. Awalnya saya menduga pada diafragma 2.8 hasilnya akan sedikit soft, namun melihat perbandingan ini, tampaknya kualitas imaji di area tengah sangat tajam dan konstan dari diafragma 2.8 - 8.

Detail
Dengan 100% zoom pada photoshop kita bisa mengetahui seberapa tajam detail yang di hasilkan oleh lensa legend ini. Mariiiiii:
Hasil yang setajam silet, tajam ampun-ampun dah. Detail dan tekstur pohon terlihat sangat tajam. Tanpa panjang lebar saya nyatakan lensa ini super tajam.

Bentuk bintang
Test ini saya lakukan untuk mengetahui seberapa sakti lensa ini dalam mengubah matahari menjadi bentuk bintang. Monggo:

Nahhh ini dia yang bikin foto landscape jadi ciamik, apalagi pendarnya matahari bisa terlihat seperti bintang. Bahkan pada diafragma 5.6 bentuk pendarnya matahari sudah bagus. Lensa ini memang layaknya hotel Bintang 5.

Begitu saya mengembalikan lensa ini, Steve memberi masukan "Lensa ini sangat populer di kalangan fotografer wedding di sini, banyak yang nyewa lensa ini hanya untuk wedding". Guruku juga menyatakan hal yang serupa, "lensa ini adalah lensa serbaguna, baik di kamera crop sensor ataupun full frame. Saya motret produk, makanan dan liputan-liputan acara ya pake 1 lensa ini," begitu tutur guruku tentang lensa ini.

Kesimpulan
Memiliki lensa ini adalah investasi jangka panjang, meskipun mahal tapi hasilnya sangat amat ciamik, tajam, fokus cepat dan kualitas body yang aduhai. Lensa ini cocok untuk fotografi wedding, street, landscape, jurnalistik, serta produk.

Beliin saya satu dunk
2w_^

Komentar

kusnendar mengatakan…
Salam kenal.. saya apri dari lampung, saya baru mulai suka dengan dunia fotografi, saya mau membeli kamera canon, kira2 tipe kamera canon berapa untuk pemula ya?
radityo widiatmojo mengatakan…
menurut saya tergantung bujet mas Apri.. 600D cukup bagus untuk memulai fotografi, karena harganya lumayan n kamera seri low/mid-end jaman sekarang sudah bagus2 mas..
Unknown mengatakan…
Kebetulan saya lagi kepengin beli lensa ini mas... tp harganya bisa buat beli 5d mark ii ditambahin dikit...apakah worth jika saya beli lensa ini terus dipasangkan dengan 7d yg saya miliki saat ini...atau duitnya buat beli 5d mark ii saja... terima kasih salam jepret..
radityo widiatmojo mengatakan…
@ adhi rock: Kebetulan teman satu kelas saya juga pake 7D trus dipasang lensa ini... dia pake motret Food hasilnya keren..

Pembelian lensa adalah investasi jangka panjang menurutku, karena teknologi lensa jarang sekali berubah,,,

kalo body itu tergantung anda...
full frame memang unggul di ISO tinggi dan RAW yg kaya informasi data, low noise, dynamic range yg lebih gede, perbesaran foto bisa segede gaban, klo kualitas foto sangat tergantung bagaimana lighting n teknik,,
pertanyaan yg perlu anda jawab sblm beli body full frame adalah:
1. seringkah anda mencetak foto ukuran 24R ke atas?
2. seringkah anda menggunakan ISO 1600 ke atas?
3. apakah tuntutan profesionalisme?

jika 1-3 jawaban anda IYA, ya monggo upgrade..
pada intinya beli lensa L itu adalah pilihan Oke..
oktoriansyah mengatakan…
Setuju bgt dengan komentar yg terakhir...
Anonim mengatakan…
Bisa banyak dapat ilmu nih di sini. Mohon pencerahannya dalam hal Sony Alpha para master.....

Thanks